ISTANA YANG TERBENGKALAI

Istana Tua atau biasa disebut Dalam Loka,kini menyisakan pertanyaan dalam proses renovasi yang telah memakan waktu cukup lama. Konon biaya renovasi istana yang dibangun dimasa Sultan Jalaluddin III ini (1883-1931) relatif kecil yakni 1,5 milyar rupiah saja. Biaya itupun termasuk anggaran untuk membongkar bangunan yang ada di kompleks istana. Ada empat bangunan rumah tinggal dikompleks istana tua itu, 3 diantaranya milik keluarga Sultan Sumbawa dan satu lagi sudah dialihkan kepada warga yang bukan keturunan Sultan. Renovasi yang mengundang tanda tanya sekarang ini, merupakan lanjutan dari renovasi yang dilakukan pada tahun 2003 dengan dana dari proyek pelestarian pemamfaatan peninggalan sejarah dan purbakala pusat. Untuk Renovasi kedua sejak tiga tahun lalu terhadap istana yang memiliki tiang 99 buah itu pemerintah Jepang melalui The Japanese Asociation For Conversation Of Architectural Monument ( JACAM ) juga ikut
memberikan andil karena Jacam menyediakan tim ahli yang akan mengembalikan struktur bangunan kayu itu sesuai dengan aslinya.
Tapi sampai sekarang Istana Tua atau Dalam Loka' itu, masih berbentuk rangka kayu yang tentu saja sangat dikhawatirkan akan rusak. Tidak ada kesibukan yang signifikan terlihat dilingkungan istana itu, sehingga warga masyarakat Sumbawa mempertanyakan renovasi itu. Seorang warga mengatakan, tanpa dibongkarpun tidak akan rusak, walau diakuinya ada beberapa tiang yang perlu diganti. Pemerintah Daerah pun sepertinya tidak berminat terhadap pelestarian Istana Tua itu. Ini bisa dilihat dari RAPBD Sumbawa sejak istana tua di renovasi, tak sepeserpun yang mengarah kepada upaya mempertahakan aset sejarah yang tidak ternilai ini.