TIDAK MAU BERSUKUR, GILA JABATAN LAGI

Berebut Kursi jabatan untuk mendapatkan sebuah status kini sedang terjadi dilingkup anggota DPRD Sumbawa. Beberapa kursi jabatan dari alat kelengkapan dewan mulai diperebutkan oleh 40 anggota baru itu. Dua Partai besar Golkar, PDIP dan PPP, sudah dipastikan menggoyangkan kursi jabatan nya yakni kursi Ketua untuk Golkar dan kursi wakil ketua untuk PDIP dan PPP. Mereka mendapatkan bukan karena berebut, tetapi karena aturan, yakni peraih suara terbanyak pertama, kedua dan ketiga.
Diluar itu beberapa partai mulai sibuk bahkan saling melecehkan untuk memperebutkan kursi ketua komisi. Partai PKS, Demokrat, Hanura dan partai-partai kecil lainnya yang bergabung dalam sebuah atau beberapa fraksi, telah mempertontonkan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang wakil rakyat. “ Semua Ketua Partai ingin menjadi Ketua Komisi, tampa menyadari atau mengakui latar belakang dan kemampuannya masing-masing“ ujar seorang staf secretariat DPRD Sumbawa.
Untuk menjadi Ketua Komisi tentu harus mengedepankan elektabilitas dan pengalaman bukan karena yang bersangkutan seorang Ketua Partai. “ Disinilah letak dilemma nya bahkan ada seorang Ketua Partai yang mengancam akan merecall rekan-rekannya jika ia tidak dipilih menjadi Ketua Komisi “ tegas staf tadi.
Seorang wartawan yang sehari-hari meliput di DPRD Sumbawa menyebut oknum-oknum Ketua Partai itu sebagai tidak tau bersyukur.
Sampai hari ini masih terlihat beberapa petinggi partai yang menjadi anggota DPRD Sumbawa, membangun loby ke sesama anggota dewan agar dipilih menjadi Ketua Komisi. Walhasil..kita mau bilang apa..karena ternyata beberapa diantara anggota DPRD Sumbawa itu GILA JABATAN. Ha..ha..ha..ha

Komisi-komisi yang merupakan alat kelengkapan dewan di DPRD Sumbawa sebenarnya sudah mulai dibentuk. Meski pembentukan tersebut tanpa didasarkan tata tertib DPRD. Pembentukan Tata Tertib DPRD Sumbawa sendiri dijadwalkan Tanggal 25-26 september mendatang. 
Yang menarik adalah komisi III yang membidangi Pembangunan Daerah. Proses penentuan kepengurusan nya belum bisa ditetapkan mengingat ada tiga figure yang ingin memimpin komisi tersebut.
Dari keterangan Pimpinan Sementara DPRD Sumbawa Mustami H. Hamzah, SH, sah-sah saja pembentukan komisi-komis beserta pengurusnya di tentukan sekarang, defenitifnya dilakukan bersamaan dengan pembentukan tatib dewan. "kita sahkan komisi nanti setelah tatib ditetapkan," ujar Mustami.
Menurutnya, untuk pembentukan tatib Dewan akan membentuk panitia khusus yang anggotanya berasal dari fraksi-fraksi dewan. Kemungkinan akan ada 16 anggota pansus karena dari delapan fraksi yang ada akan mengirimkan dua utusannya. "masing-masing fraksi mengutus dua anggotanya dalam pansus," sebut Mustami.
Dari empat komisi di DPRD Sumbawa, baru sekitar tiga komisi yang menuntaskan kepengurusannya, seperti komisi I yang membidangi hukum dan pemerintahan di ketuai Syamsul Fikri AR, S.Ag M.Si dari partai Demokrat, Sekretaris Nurdin Marjuni, SH dari Partai Golkar, Wakil Ketua Burhanuddin Jafar Salam, SH, serta 7 anggota.
Sementara untuk komisi II yang membidangi ekonomi keuangan, proses penentuan ketua sempat alot karena menggunakan system Voting, dimana L. Budi Suryata (PDIP) berhasil membenamkan keinginan ketua DPC Hanura Jack Morsa. Sementara untuk Wakil ketua komisi II yakni Fitra Rino, sekretaris M. Yamin, SE (partai kedaulatan). Serta 6 anggota.
Sementara untuk komisi III Pembangunan, proses penentuan ketua, sekretaris serta pengurus lainnya belum difinalkan hingga usai lebaran nanti. Ini dikarenakan banyaknya perwakilan partai politik yang ingin memimpin komisi yang dianggap sebagai "lahan basah" ini, karena bersentuhan langsung dengan proyek fisik.
Untuk komisi III  dari 12 anggota DPRD yang diprediksikan menjadi Ketua Komisi adalah, M. Irwan SH (PAN), Jamaluddin Afifi (Golkar) serta M. Syarifuddin, SH (PDK).
Untuk komisi IV yang membidangi Kesehatan dan Pendidikan, proses penetuan pengurus komisi berlansung cepat dengan menetapkan Ketua Sambirang Ahmady, M.Si (PKS), Sekretaris Ilham Mustami (Hanura), wakil Ketua Sambirang Fattah (Golkar) serta empat anggota.