Dua anggota DPRD Kabupaten Sumbawa priode 2004-2009 terancam di PAW bahkan seorang diantaranya sudah keluar SK PAW nya. Kedua anggota DPRD Sumbawa itu adalah DR.Iwan Jasadi dari PKS dan Lan Rusdi SH dari Partai Penegak Demokrasi Indonesia PPDI.
Ketua DPRD Sumbawa Muh.Amin SH membenarkan kalau keduanya telah diusulkan untuk Penggatian Antar Waktu oleh partainya. Sementara untuk Lan Rusdi SH diakuinya sudah menerima SK Gubernur dan dalam waktu dekat akan dilaksanakan PAW nya. Menurut Amin, Lan Rusdi yang dalam pemilu 9 April lalu tidak mendapat suara signifikan untuk duduk kembali menjadi anggota DPRD akan di PAW bulan Mei ini setelah para anggota dewan pulang dari kegiatan Bintek keluar daerah.
Untuk DR.Iwan Jasadi menurut Ketua DPRD Sumbawa, masih diperoses dan nanti akan diteruskan ke KPU untuk diverifikasi. Setelah itu baru dikirim ke Gubernur untuk mendapatkan persetujuan. Soal yang menimpa Rektor Universitas Paracendekia Sumbawa ini menjadi menarik dibicarakan kalangan legislative bahkan pro kontra semakin menjadi-jadi dikalangan DPRD Sumbawa. Awalnya tidak jelas apa alasan DPD PKS Sumbawa mengusulkan PAW tersebut. Sejumlah anggota DPRD Sumbawa menyesalkan sikap Ketua PKS Sumbawa Sembirang Ahmadi M.Si apalagi masa jabatan anggota DPRD sekarang hanya tinggal dua bulan lebih.
Ada sinyal kuat yang sekarang berkembang dan sangat dipercaya masyarakat Sumbawa bahwa usulan PAW DR.Iwan Jasadi ini karena desakan Bupati Sumbawa Jamaluddin Malik dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pakar PKS yang merasa mendapat saingan berat dalam Pilkada Bupati Wakil Bupati Sumbawa 2010 mendatang. DR.Iwan Jasadi sejak tiga bulan terakhir ini memang sudah action mensosialisasikan diri untuk maju dalam Pilkada tersebut melalui jalur independent. Ketidak senangan Bupati dan konco-konconya terhadap DR.Iwan ini bermuara kepada permintaan agar DPD PKS mem PAW DR.Iwan secepatnya.Benarkah ??
Alasan ini semakin menjadi terang manakala Ketua DPD PKS Sumbawa memberikan statement nya kepada pers di Sumbawa Kamis lalu yang menyebutkan usulan PAW itu karena yang bersangkutan sudah melanggar etika dan aturan partai. Menurut Sembirang, PKS menyesalkan sikap DR.Iwan Jasadi yang ingin maju dalam Pilkada nanti “ Ini jelas sebuah pelanggaran berat,karena yang bersangkutan tidak pernah mengkunsultasikan terlebih dahulu dengan partai “ tegasnya.
Doktor Iwan pun angkat bicara. Ia menuding partainya menerima pesan sponsor . Usulan PAW terhadap dirinya itu dianggap keputusan sepihak dan melanggar mekanisme yang ada dalam partai. Apa salahnya jika seorang warga Negara ingin mencalonkan diri sebagai Bupati atau Wakil Bupati. “ Semestinya PKS bangga ada kadernya yang mendapat kepercayaan untuk mencalonkan diri dalam Pilkada nanti “ ujar Ujang yang mengaku kader PKS kepada blog ini.
Ditanya tentang adanya ketidak senangan dari Ketua Dewan Pakar PKS yang berencana pula untuk maju dalam Pilkada nanti, Ujang menilai sikap itu sebagai kebakaran jenggot. Membelotnya nya Doktor Iwan keluar dari rel partainya semestinya ditanggapi serius oleh PKS. Petinggi partai bisa saja mengundang doctor Iwan untuk merembukkan niatnya itu agar tidak melebar keluar. Menurut Ujang, jika PKS serius mengusung pasangan sendiri dalam pilkada nanti, kan lebih baik kalau Jamaluddin Malik dipasangkan dengan doctor Iwan Jasadi.
Itulah yang menjadi persoalan sekarang, karena ada sinyal bahwa DPD PKS Sumbawa dengan perolehan 4 kursi di DPRD nanti akan mulus mencalokan kembali Jamaluddin Malik sebagai Bupati Sumbawa priode 2010-2015 sementara pak doctor ingin menjadi Bupati bukan Wakil Bupati. Jelas seorang sahabat doctor Iwan
Perseteruan ditubuh PKS semakin membias. Sejumlah kader PKS di Kecamatan yang dihubungi mengatakan akan mendukung Doktor Iwan. Bagaimana kalau PKS tetap memaksakan keinginannya menjagokan Ketua Dewan Pakarnya ?? Sejumlah kader PKS yang berhasil ditemui mengatakan, disitulah PKS Sumbawa akan hancur. “ Kita lihat saja nanti “ ujar mereka.
1 komentar:
aneh PKS sumbawa, bagaimana mungkin partai dakwah seperti PKS bisa tercemar dengan intrik internal seperti perebutan pengaruh kayak gini. Sebagai partai dakwah tentunya PKS harus mengedepankan nilai - nilai syariah dalam menangani masalah ini, tidak ada dalam kamus kader PKS "ambisi"menjadi yang utama,karena jabatan itu adalah hal yang menghinakan sejatinya di akhirat kelak dalam pandangan islam yang menjadi azas partai ini.Saya sebagai kader PKS merasa malu,permasalahan partai kami terkespose dan mencitrakan keburukan,kader PKS dimana - mana sedang berjuang membangun image partai profesional,bersih,dan peduli.namun disumbawa ( jika benar hal ini terjadi )sungguh bertolak belakang, dan kami mohon pertolongan Allah untuk menjaga partai dan kader kami khususnya, serta masyrakat sumbawa umumnya agar terhindar dari fitnah - fitnah politik semacam ini.
Posting Komentar