Sebelum memimpin Rapat Koordinasi di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jumat 24 April 2009 siang, Presiden SBY dan Wakil Presiden JK melakukan pertemuan khusus. “Sebagai Presiden dan Wakil Presiden, sebagai dua sahabat dekat yang selama ini bersama-sama menjalankan pemerintahan," kata Presiden SBY ketika membuka Rakor. "Sebagaimana saudara ketahui, insya Allah, atas amanah yang diberikan kepada saya dan Pak Jusuf Kalla, kami berdua pada saatnya nanti saling berkompetisi. Saya sebagai capres Partai Demokrat dan Pak Jusuf Kalla, insya Allah, sebagai capres dari Partai Golkar. Mungkin ada capres yang lain yang kita tidak tahu. Mungkin ibu Megawati. Tadi dalam pembicaraan saya dengan beliau dari hati ke hati, kami memiliki komitmen yang tinggi untuk berkompetisi dengan baik, memberikan pelajaran politik yang baik kepada rakyat kita,” Presiden SBY menambahkan. “Ada kalanya kita bersama-sama, ada kalanya ktia berkompetisi dan kompetisi itu dijalankan dengan baik. Dengan saling hormat menghormati untuk membangun iklim baru di negeri ini. Tidak harus sebuah kompetisi berakhir dengan jarak, apalagi permusuhan yang tidak berkesudahan. Kita ingin mengukir sejarah, membangun kultur politik bisa bersama-sama, berkompetisi dan seterusnya. Karena itu regularitas demokrasi. Itu keniscayaan demokrasi. Kami berdua sepakat untuk dengan penuh tanggung jawab, niat baik, komitmen untuk menjalankan amanah demokrasi dan berkompetisi dengan cara-cara seperti itu,” SBY menjelaskan lebih lanjut.
Presiden SBY juga menekankan bahwa hingga akhir masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu ini, seluruh jajaran pemerintahan akan tetap bekerja sama seerat-eratnya. “Tidak ada perubahan apapun menyangkut peran, tugas, dan tanggung jawab kami berdua. Ada kalanya saya hadir, ada kalanya yang hadir Wakil Presiden. Ada kalanya beliau saya tugasi untuk mengkoordinasikan apa, adakalanya beliau mewakili saya, dan sebagainya,” SBY menuturkan. Menurut SBY, keindahan sebuah demokrasi, kehidupan politik, kompetisi sekalipun dapat dibangun kalau itu berangkat dari niat yang baik di antara kita. “Dan marilah kita saudara-saudara, para menteri, gubernur, kita ikut mengukir jalan sejarah, termasuk bagaimana sebuah pemilihan umum kita jalankan dengan penuh amanah, etika dan tanggung jawab yang tinggi. Ini saya jelaskan sekaligus kami berdua sepakat tadi untuk menjelaskan supaya tidak ada pandangan-pandangan yang tidak semestinya. Mari kita tetap dalam satu perahu menjalankan tugas untuk rakyat sampai dengan tanggal 20 Oktober 2009 ini. Ke depan, hanya Allah SWT yang tahu. Kita harus bersiap sedia, tetapi setelah kompetisi pun, selalu ada masa-masa untuk kita saling menghormati, bekerja sama dan berbuat yang terbaik untuk bangsa yang tercinta ini,” Demikian Susilo Bambang Yudoyono.
Semoga.
Semoga.
0 komentar:
Posting Komentar