Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Minggu, Mei 03, 2009

JAMALUDDIN MALIK CERAI DENGAN JABIR. MASING-MASING AKAN MENCALONKAN DIRI SEBAGAI BUPATI SUMBAWA

Bupati Sumbawa Drs.Jamaluddin Malik dan Wakil Bupati Sumbawa Muh.Jabir SH akan mengakhiri masa pemerintahan nya tanggal 22 Agustus 2010 mendatang. Pasangan yang sangat solid ketika Pilkada lalu ini, kini sudah dipastikan akan bercerai dan konon masing-masing akan maju lagi sebagai calon Bupati. Bercerainya kedua tokoh ini memang sudah diprediksikan sejak 2 tahun umur pemerintahan mereka. Hubungan keduanya hingga saat ini tetap dingin bahkan perseteruan mereka dalam berbagai persoalan selalu membuat rakyat Sumbawa bertanya-tanya. Tidak jelas siapa yang mulai merusak hubungan mereka.
Dari kabar-kabar yang beredar konon sang Bupati pernah memberikan statement didepan sekelompok masyarakat bahwa Wakil Bupati M.Jabir SH telah melaporkan dirinya ke KPK soal penggelapan dana sebuah proyek di Kabupaten Sumbawa Barat ketika Jamaluddin Malik menjabat Sekda di Bumi Pariri Lema Bariri itu. Tak hanya M.Jabir yang menjadi pasangannya, tudingan itu juga dialamatkan kepada Sekda Sumbawa Haji Kahar Karim bahwa yang bersangkutan telah bekerjasama dengan M.Jabir, melaporkan dirinya ke KPK.

Tuduhan itu tentu saja ditampik M.Jabir. “ Apa saya sudah gila melaporkan pasangan saya ke KPK “ tegas Ketua DPW PAN NTB ini, kala itu.
Namun waktu berjalan terus dan KPK pun tidak pernah turun melakukan pemeriksaan ( seandainya Jabir dan Kahar benar-benar telah melaporkan Bupatinya ). Yang datang malah Surat Penghentian Penyidikan Perkara SP3 dari Kapolda NTB. “ Jadi apa yang telah dikabarkan oleh Bupati kepada semua orang itu tidak benar dan hanyalah fitnah ‘ ujar seorang tokoh masyarakat di Sumbawa Besar.
Inilah awal dari perseteruan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa yang tentunya berdampak tidak baik bagi kelancaran pemerintahan mereka dan sangat merugikan masyarakat.
Yang menarik untuk dibahas kali ini adalah tentang keinginan keduanya mencalonkan diri sebagai Bupati Sumbawa. Drs.Jamaluddin Malik yang kini menjabat Ketua Dewan Pakar PKS ini berharap jika fraksi PKS di DPRD Sumbawa nanti dapat mencalonkan dirinya untuk yang kedua kalinya. PKS sendiri mendapat 4 kursi di DPRD Sumbawa hasil Pemilu 9 April lalu. Jadi sesuai aturan, sebuah fraksi utuh ( minimal 4 kursi ) berhak mengajukan kadernya sebagai calon bupati.
Namun Jamaluddin Malik mungkin tidak boleh berharap banyak dari PKS karena kabar yang diterima blog ini dari sebuah sumber bahwa PKS NTB tidak lagi mencalonkan Jamaluddin Malik melainkan seorang putra daerah Sumbawayang berdomisili di Mataram. Dia adalah Agus Fatriah, putra pertama Drs.Haji Hasan Usman mantan Bupati Sumbawa. Agus saat ini masih menjabat Kepala Disnakertrans NTB. Tetapi ada juga yang mengasumsikan bahwa PKS akan memasangkan Jamaluddin Malik dan Agus Fatriah. “ Jika PKS tidak lagi mencalonkan Jamaluddin Malik, maka bos akan mendekati partai atau fraksi lain di DPRD nanti. “ jelas seorang teman dekat Jamaluddin Malik.
Beda dengan M.Jabir yang berharap sangat partainya bisa mendulang suara banyak dalam pemilu lalu ternyata kandas. PAN hanya mampu meraih 3 kursi di DPRD priode mendatang ini, sehingga PAN harus bergabung dengan partai lain. Ini agak berat memang, namun kalau M.Jabir yang terkenal jago soal meloby ini, mampu menundukkan partai-partai kecil seperti pada pilkada Gubernur yang lalu maka ia bisa lolos menjadi calon bupati bahkan bisa menggeser rivalnya Jamaluddin Malik.
Kendati belum diumumkan secara resmi oleh KPUD Sumbawa, namun sudah bisa dipastikan partai-partai yang bisa membentuk fraksi sendiri, seperti Golkar 6 kursi, PDIP 5 kursi, PKS 4 kursi, Demokrat 4 kursi, Hanura 4 kursi, PPP 4 kursi. 13 kursi lainnya diperoleh beberapa partai lainnya.Jika partai-partai kecil ini membentuk fraksi gabungan sendiri maka dari 13 kursi ini bisa menjadi 3 fraksi lagi, sehingga di DPRD Sumbawa priode 2009-2014 paling banyak 9 fraksi dan mereka berhak mengajukan calon Bupati dan Wakil Bupati.
Sejumlah pengamat memperkirakan dalam pilkada 2010 nanti akan banyak pasangan yang akan tampil dan sejumlah partai pun sekarang sudah terlihat membangun komunikasi politik dengan beberapa tokoh yang akan menjadi BALON pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa.
Ada sejumlah nama yang akan meramaikan bursa pilkada bupati dan wakil bupati Sumbawa nanti. Mereka adalah Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa sekarang, Muh.Amin SH, M.Si Ketua DPRD Sumbawa sekaligus sebagai Ketua DPD Golkar Sumbawa, Nurdin Ranggabarani SH.MH Wakil Ketua DPRD Sumbawa yang juga sebagai Ketua DPC PPP Sumbawa, Sekda Sumbawa Haji Kahar Karim, dan Kepala Disnakertrans NTB Agus Fatria SH.
Sementara dari jalur independent nampaknya yang paling siap saat ini adalah Doktor Iwan Jasadi ( masih aktif sebagai anggota DPRD Sumbawa dari PKS ) yang akan berpasangan dengan Ir.M.Saleh M.Si, sekarang menjabat Kepala PDKA Sumbawa Barat.

3 komentar:

www.aderafiansyah.com mengatakan...

Pilkada masih tahun depan, Bupati dan wakilnya sudah menyiapkan kuda ( tidak ada asap kalau tidak ada api ), bukannya fokus bekerja sama membereskan program kerja dan menepati janji - janjinya sewaktu kampanye, eh malah sudah siap - siap loby - loby nyari kendaraan buat maju ke Pilkada lagi.Memang sudah biasa kalau saat ini jadi wakil ya kesempatan berikutnya ya nyalon jadi ketua lah......btw pak wahid salim gak maju lagi bang mek..???

ZL mengatakan...

Bupati = Pelayan Rakyat

sumbawa butuh pemimpin muda, cerdas, berani serta punya visi kerakyatan...
sumbawa tidak butuh pedangan, yang mendagangkan dirinya untuk dipilih.
pelayan (bupati) sumbawa kedapan dengan visi kerakyatannya harus menempatkan permasalah rakyat menjadi masalah mendasar, bukan sebaliknya jabatan bupati untuk menguras harta sumbawa untuk kepentingan keluarga/kelompok atau dijual sumbawa kepada panjajah/kapitalis/modal

nanta samawa peeee Bang Mek....

L-Z mengatakan...

Bupati = Pelayan Rakyat

sumbawa butuh pemimpin muda, cerdas, berani serta punya visi kerakyatan...
sumbawa tidak butuh pedangan, yang mendagangkan dirinya untuk dipilih.
pelayan (bupati) sumbawa kedapan dengan visi kerakyatannya harus menempatkan permasalah rakyat menjadi masalah mendasar, bukan sebaliknya jabatan bupati untuk menguras harta sumbawa untuk kepentingan keluarga/kelompok atau dijual sumbawa kepada panjajah/kapitalis/modal

nanta samawa peeee Bang Mek....

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Pengikut

Berita Terkini Sumbawanews